Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyayangkan kabar adanya larangan perayaan Natal di Bogor dan menyebutnya sebagai sebuah kemunduran yang harus disikapi bersama.

“Kita sayangkan ya, itu sungguh sangat disayangkan. Saya pribadi dan selaku Kepala Staf Kepresidenan sangat menyayangkan kondisi seperti itu terjadi,” ujar Moeldoko usai acara Catatan Akhir dan Awal Tahun Kantor Staf Presiden di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jakarta, Selasa.

Baca juga: Moeldoko: Pemerintah paham dinamika tahun politik

Hal itu disampaikan Moeldoko menyangkut kabar larangan perayaan Natal di sebuah perumahan di daerah Cilebut, Bogor.

Dia mengatakan kejadian itu merupakan sebuah kemunduran dan harus diselesaikan dengan sebuah komunikasi intensif.

“Kita bukan semakin maju sebagai bangsa yang memiliki kebangsaan tinggi, tapi menurut saya ini sebuah kemunduran yang harus kita sikapi bersama. Perlu dikomunikasikan lebih intensif,” jelasnya.

Dia menyampaikan KSP sebelumnya juga bisa menyelesaikan persoalan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin, di Bogor, dengan sebuah komunikasi intensif, hingga bupati berwenang datang ke KSP untuk mengucapkan terima kasih.

“Gereja Yasmin pada akhirnya bisa diselesaikan dengan pimpinan daerah dan Pak Bupati datang ke KSP mengucapkan ucapan terima kasih, karena kita intensif ikut terlibat di dalamnya ,dalam konteks komunikasi,” terang Moeldoko.


Baca juga: KSP sampaikan laporan kinerja 2022 dan target kerja 2023
Baca juga: Moeldoko: Pembangunan nasional tidak bisa lepas dari peran perempuan
Baca juga: KSP minta seluruh rumah sakit belanjakan produk dalam negeri

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022